Monday, September 27, 2010

UMMU HABIBAH- KU HORMATI SUAMI KU DARI MU WAHAI AYAH..

Dalam perjalanan hidupnya, Ummu Habibah banyak mengalami penderitaan dan cubaan yang berat. Setelah memeluk Islam, dia bersama suaminya hijrah ke Habsyah. Di sana, ternyata suaminya murtad dari agama Islam dan beralih memeluk agama Nasrani. Suaminya ketagihan minuman keras, dan meninggal tidak dalam agama Islam. Dalam kesunyian hidupnya, Ummu Habibah selalu diliputi kesedihan dan kebimbangan kerana dia tidak dapat berkumpul dengan keluarganya sendiri di Mekah mahupun keluarga suaminya kerana mereka sudah menjauhkannya. Apakah dia harus tinggal dan hidup di negeri asing sampai wafat?

Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya dalam kesedihan terus-menerus. Ketika mendengar penderitaan Ummu Habibah, hati Rasulullah sangat tergerak sehingga beliau rnenikahinya dan Ummu Habibah tidak lagi berada dalam kesedihan yang berpanjangan. Hal itu sesuai dengan firman Allah bahwa: Nabi itu lebih utama daripada orang lain yang beriman, dan isteri-isteri beliau adalah ibu bagi orang yang beriman.

Keistimewaan Ummu Habibah di antara isteri-isteri Nabi lainnya adalah kedudukannya sebagai puteri seorang pemimpin kaum musyrik Mekah yang menelopori rintangan terhadap dakwah Rasulullah dan kaum muslimin, iaitu Abu Sufyan.



A. Masa Kecil dan Nasab Pertumbuhannya

Ummu Habibah dilahirkan tiga belas tahun sebelum kerasulan Muhammad Shalalahu ‘Alaihi Wassalam. dengan nama Ramlah binti Shakhar bin Harb bin Uinayyah bin Abdi Syams. Ayahnya dikenal dengan sebutan Abu Sufyan. Ibunya bernama Shafiyyah binti Abil Ashi bin Umayyah bin Abdi Syams, yang merupakan ibu saudara sahabat Rasulullah, yaitu Utsman bin Affan r.a.. Sejak kecil Ummu Habibah terkenal memiliki keperibadian yang kuat, kefasihan dalam berbicara, sangat cerdas, dan sangat cantik.



B. Pernikahan, Hijrah, dan Penderitaannya

Ketika usia Ramlah sudah cukup untuk menikah, Ubaidillah bin Jahsy mempersunting- nya, dan Abu Sufyan pun menikahkan mereka. Ubaidillah terkenal sebagai pemuda yang teguh memegang agama Ibrahirn a.s.. Dia berusaha menjauhi minuman keras dan judi, serta berjanji untuk memerangi agama berhala. Ramlah sedar bahwa dirinya telah menikah dengan seseorang yang bukan penyembah berhala, tidak seperti kaumnya yang membuat dan menyembah patung-patung. Di dalarn hatinya tersirat keinginan untuk mengikuti suaminya memeluk agama Ibrahim a.s.

Sementara itu, di Mekah mulai tersebar berita bahwa Muhammad datang membawa agama baru, iaitu agama Samawi yang berbeza dengan agama orang Quraisy pada umumnya. Mendengar khabar itu, hati Ubaidillah tergugah, kemudian menyatakan dirinya memeluk agama baru itu. Dia pun mengajak isterinya, Ramlah, untuk memeluk Islam bersamanya.

Mendengar misi Muhammad berhasil dan pesat berkembang, orang-orang Quraisy menyatakan perang terhadap kaum muslimin sehingga Rasulullah memerintahkan kaum muslimin untuk berhijrah ke Habsyah. Di antara mereka terdapat Ramlah dan suaminya, Ubaidillah bin Jahsy. Setelah beberapa lama mereka menanggung penderitaan berupa penganiayaan, pengasingan, bahkan pengusiran dan keluarga yang terus mendesak agar mereka kembali kepada agama nenek moyang. Ketika itu Ramlah tengah mengandung bayinya yang pertama. Setibanya di Habsyah, bayi Ramlah lahir yang kemudian diberi nama Habibah. Dari nama bayi inilah kemudian nama Ramlah berubah menjadi Ummu Habibah.

Selama mereka di Habsyah terdengar khabar bahwa kaum muslimin di Mekah semakin kuat dan jumlahnya bertambah sehingga mereka menetapkan untuk kembali ke negeri asal mereka. Sementara itu, Ummu Habibah dan suaminya memilih untuk menetap di Habsyah. Di tengah perjalanan, rombongan kaum muslimin yang akan kembali ke Mekah mendengar khabar bahwa keadaan di Mekah masih gawat dan orang-orang musyrik semakin meningkatkan tekanan dan boikot terhadap kaum muslimin. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke Habsyah.

Beberapa tahun tinggal di Habsyah, kaum muslimin sangat mengharapkan kesedihan akan cepat berlalu dan barisan kaum muslimin menjadi kuat, namun kesedihan belum habis. Keadaan itulah yang menyebabkan Ubaidillah memiliki keyakinan bahwa kaum muslimin tidak akan pernah kuat. Tampaknya dia sudah putus asa sehingga sedikit demi sedikit hatinya mulai condong pada agama Nasrani, agama orang Habsyah.

Ummu Habibah mengatakan bahwa dia memimpikan sesuatu, “Aku melihat suamiku berubah menjadi manusia paling buruk bentuknya. Aku terkejut dan berkata, ‘Demi Allah, keadaannya telah berubah.’ Pagi harinya Ubaidillah berkata, ‘Wahai Ummu Habibah, aku melihat tidak ada agama yang lebih baik daripada agama Nasrani, dan aku telah menyatakan diri untuk memeluknya. Setelah aku memeluk agama Muhammad, aku akan memeluk agama Nasrani.’ Aku berkata, ‘Sungguhkah hal itu baik bagimu?’ Kemudian aku ceritakan kepadanya tentang mimpi yang aku lihat, namun dia tidak mempedulikannya. Akhirnya dia terus-menerus meminum minuman keras sehingga merenggut nyawanya.”

Demikianlah, Ubaidillah keluar dan agama Islam yang telah dia pertaruhkan dengan hijrah ke Habsyah, dengan menanggung derita, meninggalkan kampung halaman bersama isteri dan anaknya yang masih kecil. Ubaidillah pun berusaha mengajak isterinya untuk keluar dari Islam, namun usahanya sia-sia kerana Ummu Habibah tetap kukuh dalam Islam dan mempertahankannya hingga suaminya meninggal. Ummu Habibah merasa terasing di tengah kaum muslimin karena merasa malu atas kernurtadan suaminya. Baginya tidak ada pilihan lain kecuali kembali ke Mekah, padahal orang tuanya, Abu Sufyan, sedang hebat menyerang Nabi dan kaurn muslimin. Dalam keadaan seperti itu, Ummu Habibah merasa rumahnya tidak aman lagi baginya, sementara keluarga suarninya telah meninggalkan rumah mereka kerana telah bergabung dengan Rasulullah. Akhirnya, dia kembali ke Habsyah dengan tanggungan derita yang berpanjangan dan menanti takdir dari Allah.



C. Menjadi Ummul-Mukminin

Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wassalam. selalu memantau keadaan umat Islam, tidak saja yang berada di Mekah dan Madinah, tetapi juga yang di Habsyah. Ketika memantau Habsyahlah beliau mendengar kisah tentang Ummu Habibah yang ditinggalkan Ubaidillah dengan derita yang ditanggungnya selama ini. Hati beliau terketuk dan berniat menikahinya.

Ummu Habibah menceritakan mimpi dan kehidupannya yang suram. Dia berkata, “Dalam tidurku aku melihat seseorang menjumpaiku dan memanggilku dengan sebutan Ummul-Mukminin. Aku terkejut. Kemudian aku mentakwilkan bahwa Rasulullah akan menikahiku.” Dia melanjutkan, “Hal itu aku lihat setelah masa iddahku habis. Tanpa aku sedari seorang utusan Najasyi mendatangiku dan meminta izin, dia adalah Abrahah, seorang budak wanita yang bertugas mencuci dan memberi harum-haruman pada pakaian raja. Dia berkata, ‘Raja berkata kepadamu, ‘Rasulullah mengirimku surat agar aku mengawinkan kamu dengan beliau.” Aku menjawab, ‘Allah memberimu khabar gembira dengan membawa kebaikan.’ Dia berkata lagi, ‘Raja menyuruhmu menunjuk seorang wali yang hendak rnengawinkanmu’. Aku menunjuk Khalid bin Said bin Ash sebagai waliku, kemudian aku memberi Abrahah dua gelang perak, gelang kaki yang ada di kakiku, dan cincin perak yang ada di jari kakiku atas kegembiraanku kerana khabar yang dibawanya.” Ummu Habibah kembali dan Habsyah bersarna Syarahbil bin Hasanah dengan membawa hadiah-hadiah dari Najasyi, Raja Habsyah.

Berita pernikahan Ummu Habibah dengan Rasulullah merupakan pukulan keras bagi Abu Sufyan. Tentang hal itu, Ibnu Abbas meriwayatkan firman Allah, “Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang orang yang kamu musuhi di antara mereka. …“ (QS. Al-Mumtahanah: 7). Ayat ini turun ketika Nabi Shalalahu ‘Alaihi Wassalam. menikahi Ummu Habibah binti Abi Sufyan.



D. Hidup bersama Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wassalam.

Rasululullah Shalalahu ‘Alaihi Wassalam. mengutus Amru bin Umayyah ke Habsyah dengan membawa dua tugas, yaitu memberitahu kaum Muhajirin untuk kembali ke negeri mereka (Madinah) kerana posisi kaum muslimin sudah kuat serta untuk meminang Ummu Habibah untuk Rasulullah. Di tengah perjalanan kembali ke Madinah mereka mendengar berita kemenangan kaum muslimin atas kaum Yahudi di Khaibar. Kegembiraan itu pun mereka rasakan di Madinah kerana saudara mereka telah kembali dan Habsyah. Rasulullah menyambut mereka yang kembali dengan suka cita, terlebih dengan kedatangan Ummu Habibah. Beliau mengajak Ummu Habibah ke dalam rumah, yang ketika itu bersamaan juga dengan pernikahan beliau dengan Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab, puteri salah seorang pimpinan Yahudi Khaibar yang ditawan tentera Islam. Ketika itu Nabi mernbebaskan dan menikahinya. Isteri-isteri Rasulullah lainnya menyambut kedatangan Ummu Habibah dengan hangat dan rasa hormat, berbeza dengan penyambutan mereka terhadap Shafiyyah.

Perjalanan hidup Ummu Habibah di tengah keluarga Rasulullah tidak banyak menimbulkan konflik antara isteri atau mengundang amarah beliau. Selain itu, belum juga ada riwayat yang mengisahkan tingkah laku Ummu Habibah yang menunjukkan rasa cemburu.



E. Posisi yang Sulit

Telah kita sebutkan di atas tentang kedudukan Ummu Habibah yang istimewa di antara isteri-isteri Rasulullah. Ayahnya adalah seorang pemimpin kaum musyrik ketika Ummu Habibah mendapat cahaya keimanan, dan dia menghadapi kesulitan ketika harus menjelaskan keyakinan itu kepada orang tuanya.

Orang-orang Quraisy mengingkari perjanjian yang telah mereka tandatangani di Hudaibiyah bersama Rasulullah. Mereka menyerang dan membantai Bani Qazaah yang telah terikat perjanjian perlindungan dengan kaum muslimin. Untuk menyelesaikan hal itu, Rasulullah berinisiatif menyerbu Mekah yang di dalamnya tinggal Abu Sufyan dan keluarga Ummu Habibah. Orang-orang Quraisy Mekah sudah mengira bahwa kaum muslimin akan menyerang mereka sebagai balasan atas pembantaian atas Bani Qazaah yang mereka lakukan. Mereka sudah mengetahui kekuatan pasukan kaum muslimin sehingga mereka memilih jalan damai. Diutuslah Abu Sufyan yang dikenal dengan kemampuan dan kepintarannya dalam berdiplomasi untuk berdamai dengan Rasulullah.

Sesampainya di Madinah, Abu Sufyan tidak langsung menemui Rasulullah, tetapi terlebih dahulu rnenemui Ummu Habibah dan berusaha rnemperalat puterinya itu untuk kepentingannya. Betapa terkejutnya Ummu Habibah ketika melibat ayahnya berada di dekatnya setelah sekian tahun tidak berjumpa kerana dia hijrah ke Habsyah. Di sinilah tampak keteguhan iman dan cinta Ummu Habibah kepada Rasulullah. Abu Sufyan menyedari kehairanan dan kebingungan puterinya, sehingga dia tidak berbicara. Akhirnya Abu Sufyan masuk ke kamar dan duduk di atas tikar. Melihat itu, Ummu Habibah segera melipat tikar (kasur) sehingga tidak diduduki oleh Abu Sufyan. Abu Sufyan sangat kecewa melihat sikap puterinya, kemudian berkata, “Apakah kau melipat tikar itu agar aku tidak duduk di atasnya atau rnenyingkirkannya dariku?” Ummu Habibah menjawab, “Tikar ini adalah alas duduk Rasulullah, sedangkan engkau adalah orang musyrik yang najis. Aku tidak suka engkau duduk di atasnya.” Setelah itu Abu Sufyan pulang dengan merasakan pukulan berat yang tidak diduga dari puterinya. Dia merasa bahawa usahanya untuk menggagalkan serangan kaurn muslimin ke Mekah telah gagal. Ummu Habibah telah menyedari apa yang akan terjadi. Dia yakin akan tiba saatnya pasukan muslim menyerbu Mekah yang di dalarnnya terdapat keluarganya, namun yang dia ingat hanya Rasulullah. Dia mendoakan kaum muslimin agar rnemperoleh kemenangan.

Allah mengizinkan kaum muslimin untuk mernbebaskan Mekah. Rasulullah bersama ribuan tentera Islam memasuki Mekah. Abu Sufyan merasa dirinya sudah terkepung puluhan ribu tentara. Dia merasa bahwa telah tiba saatnya kaum muslimin membalas sikapnya yang selama ini menganiaya dan menindas mereka. Rasulullah sangat kasihan dan mengajaknya memeluk Islam. Abu Sufyan menerirna ajakan tersebut dan menyatakan keislamannya dengan kerendahan diri. Abbas, paman Rasulullah, meminta beliau menghormati Abu Sufyan agar dirinya merasa tersanjung atas kebesarannya. Abbas berkata, “Sesungguhnya Abu Sufyan itu seorang yang sangat suka disanjung.” Di sini tampaklah kepandaian dan kebijakan Rasulullah. Beliau menjawab, “Barang siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan, dia akan selamat. Barang siapa yang menutup pintu rumahnya, dia pun akan selamat. Dan barang siapa yang memasuki Masjidil Haram, dia akan selamat.” Begitulah Rasulullah menghormati kebesaran seseorang, dan Allah telah memberi jalan keluar yang baik untuk menghilangkan kesedihan Ummu Habibah dengan keislaman ayahnya.



F. Akhir sebuah Perjalanan

Setelah Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wassalam. wafat, Ummu Habibah hidup menyendiri di rumahnya hanya untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam kejadian fitnah besar atas kematian Utsman bin Affan, dia tidak berpihak kepada siapa pun. Bahkan ketika saudaranya, Mu’awiyah bin Abu Sufyan, berkuasa, sedikit pun dia tidak berusaha mengambil kesempatan untuk menduduki posisi tertentu. Dia juga tidak pernah menyindir Ali bin Abi Thalib melalui sepatah kata pun ketika bermusuhan dengan saudaranya itu. Dia pun banyak meriwayatkan hadits Nabi yang kemudian diriwayatkan kembali oleh para sahabat. Di antara hadits yang diriwayatkannya adalah: “Aku mendengar Rasulullah bersabda,

“Barang siapa yang shalat sebanyak dua belas rakaat sehari semalam, niscaya Allah akan membangun baginya rumah di surga.’ Ummu Habibah berkata, “Sungguh aku tidakpernah meninggalkannya setelah aku mendengar dari Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wassalam.” (HR. Muslim)

Ummu Habibah wafat pada tahun ke-44 hijrah dalarn usia tujuh puluh tahun. Jenazahnya dikuburkan di Baqi’ bersama isteri-isteri Rasulullah yang lain. Semoga Allah memberinya kehormatan di sisi-Nya dan menempatkannya di tempat yang layak penuh berkah. Amin.



Sumber: Buku Dzaujatur-Rasulullah, karya Amru Yusuf, Penerbit Darus-Sa’abu, Riyadh

Sunday, August 29, 2010

PENANTIAN MALAM

Pagi tadi berlalu bersama cerita sang suria
Hati bayang-bayang kian terserlah kembali bersinar
Disaat  berlari-lari mengikut rentak melodi angin

Sang suria meninggalkan si pemuda bersama harapan
Hatinya kian berbunga saat siang bertukar malam
Bayang-bayang yang tadinya juga berlari tidak lagi kelihatan

Dalam gelap itu ada si bulan sebagai peneman
Tetapi alam diam membisu kerana mencari makna
Disebalik rintihan pemuda Cinta Tuhan
Moga-moga 10 malam yang dinanti bergemerlapan
dengan Cinta Dan perjuangan






Thursday, August 26, 2010

MUHASABAH RAMADHAN

Ramadan ini akan pergi
Namun yang pergi hanya giliran purnama
Bukan rasa dan maknanya
Semuga semuanya masih… di jiwa
yang sentiasa merindui
barakah dan maghfirahnya

(Apakah roh Ramadan ini
akan terus menerangi
… bulan-bulan seterusnya?)

Nanti Syawal bertamu jua
Bersama wajah seindah fitrah
Tasbih, tahmid dan takbir pun diucapkan
Meraikan satu kemenangan
di satu peperangan…
di dalam diri

(Apakah kita berjaya?
atau sekadar menumpang gembira…
di pinggiran kebesaran-Nya?)

Ramadan dan Syawal akan pergi
silih berganti masa
Dan kita bagaimana?
Masih di pelabuhan alpa?
Masih di dermaga dosa?
Dan bahtera kita terus kelelahan
..dihempas ombak keresahan

(Akan tiba saatnya
Ketika Ramadan dan Syawal datang jua
Tapi kita telah tiada…
untuk menyambutnya!)

http://genta-rasa.com/

Monday, August 23, 2010

DIRI KU DIKHITBAH

Hari-hari berlalu yang dilewati seakan sudah bertahun lamanya, namun yang perlu diakui ialah ianya baru beberapa minggu lalu. Iya, hanya beberapa minggu lalu. Berita itu aku sambut dengan hati yang diusahakan untuk berlapang dada. Benar, aku berusaha berlapang dada. Terkadang, terasa nusrah Ilahi begitu hampir saat kita benar-benar berada di tepi tebing, tunggu saat untuk menjunam jatuh ke dalam gaung. Maha Suci Allah yang mengangkat aku, meletakkan aku kembali di jalan tarbiyyah dan terus memimpin untukku melangkah dengan tabah.

Aku hanya seorang Insyirah. Tiada kelebihan yang teristimewa, tidak juga punya apa-apa yang begitu menonjol. Jalan ku juga dua kaki, lihat ku juga menggunakan mata, sama seperti manusia lain yang menumpang di bumi Allah ini. Aku tidak buta, tidak juga tuli mahupun bisu. Aku bisa melihat dengan sepasang mata pinjaman Allah, aku bisa mendengar dengan sepasang telinga pinjaman Allah juga aku bisa bercakap dengan lidahku yang lembut tidak bertulang. Sama seperti manusia lain.

Aku bukan seperti bondanya Syeikh Qadir al-Jailani, aku juga tidak sehebat srikandi Sayyidah Khadijah dalam berbakti, aku bukan sebaik Sayyidah Fatimah yang setia menjadi pengiring ayahanda dalam setiap langkah perjuangan memartabatkan Islam. Aku hanya seorang Insyirah yang sedang mengembara di bumi Tuhan, jalanku kelak juga sama... Negeri Barzakh, insya Allah. Destinasi aku juga sama seperti kalian, Negeri Abadi. Tiada keraguan dalam perkara ini.

Sejak dari hari istimewa tersebut, ramai sahabiah yang memuji wajahku berseri dan mereka yakin benar aku sudah dikhitbah apabila melihat kedua tangan ku memakai cincin di jari manis. Aku hanya tersenyum, tidak mengiyakan dan tidak pula menidakkan. Diam ku bukan membuka pintu-pintu soalan yang maha banyak, tetapi diam ku kerana aku belum mampu memperkenalkan insan itu. Sehingga kini, aku tetap setia dalam penantian.

Ibu bertanyakan soalan yang sewajarnya aku jawab dengan penuh tatasusila.

"Hari menikah nanti nak pakai baju warna apa?"

Aku menjawab tenang.. "Warna putih, bersih..."

"Alhamdulillah, ibu akan usahakan dalam tempoh terdekat."

"Ibu, 4 meter sudah cukup untuk sepasang jubah. Jangan berlebihan."

Ibu angguk perlahan.

Beberapa hari ini, aku menyelak satu per satu... helaian demi helaian naskhah yang begitu menyentuh nubari aku sebagai hamba Allah. Malam Pertama... Sukar sekali aku ungkapkan perasaan yang bersarang, mahu saja aku menangis semahunya tetapi sudah aku ikrarkan, biarlah Allah juga yang menetapkan tarikhnya kerana aku akan sabar menanti hari bahagia tersebut. Mudah-mudahan aku terus melangkah tanpa menoleh ke belakang lagi. Mudah-mudahan ya Allah.

Sejak hari pertunangan itu, aku semakin banyak mengulang al-Quran. Aku mahu sebelum tibanya hari yang aku nantikan itu, aku sudah khatam al-Quran, setidak-tidaknya nanti hatiku akan tenang dengan kalamullah yang sudah meresap ke dalam darah yang mengalir dalam tubuh. Mudah-mudahan aku tenang... As-Syifa' aku adalah al-Quran, yang setia menemani dalam resah aku menanti. Benar, aku sedang memujuk gelora hati. Mahu pecah jantung menanti detik pernikahan tersebut, begini rasanya orang-orang yang mendahului.

"Kak Insyirah, siapa tunang akak? Mesti hebat orangnya. Kacak tak?"

Aku tersenyum, mengulum sendiri setiap rasa yang singgah. Maaf, aku masih mahu merahsiakan tentang perkara itu. Cukup mereka membuat penilaian sendiri bahawa aku sudah bertunang, kebenarannya itu antara aku dan keluarga.

"Insya Allah, 'dia' tiada rupa tetapi sangat mendekatkan akak dengan Allah. Itu yang paling utama."

Berita itu juga buat beberapa orang menjauhkan diri dariku. Kata mereka, aku senyapkan sesuatu yang perlu diraikan. Aku tersenyum lagi.

"Jangan lupa jemput ana di hari menikahnya, jangan lupa!"

Aku hanya tersenyum entah sekian kalinya. Apa yang mampu aku zahirkan ialah senyuman dan terus tersenyum. Mereka mengandai aku sedang berbahagia apabila sudah dikhitbahkan dengan 'dia' yang mendekatkan aku dengan Allah. Sahabiah juga merasa kehilangan ku apabila setiap waktu terluang aku habiskan masa dengan as-Syifa' ku al-Quran, tidak lain kerana aku mahu kalamullah meresap dalam darahku, agar ketenangan akan menyelinap dalam setiap derap nafas ku menanti hari itu.

"Bila enti menikah?"

Aku tiada jawapan khusus.

"Insya Allah, tiba waktunya nanti enti akan tahu..." Aku masih menyimpan tarikh keramat itu, bukan aku sengaja tetapi memang benar aku sendiri tidak tahu bila tarikhnya.

"Jemput ana tau!" Khalilah tersenyum megah.

"Kalau enti tak datang pun ana tak berkecil hati, doakan ana banyak-banyak!" Itu saja pesanku. Aku juga tidak tahu di mana mahu melangsungkan pernikahan ku, aduh semuanya menjadi tanda tanya sendiri. Diam dan terus berdiam membuatkan ramai insan berkecil hati.

"Insya Allah, kalian PASTI akan tahu bila sampai waktunya nanti..."

Rahsia ku adalah rahsia Allah, kerana itu aku tidak mampu memberikan tarikhnya. Cuma, hanya termampu aku menyiapkan diri sebaiknya. Untung aku dilamar dan dikhitbah dahulu tanpa menikah secara terkejut seperti orang lain. Semuanya aku sedaya upaya siapkan, baju menikahnya, dan aku katakan sekali lagi kepada ibu...

"Usah berlebihan ya..."

Ibu angguk perlahan dan terus berlalu, hilang dari pandangan mata.

"Insyirah, jom makan!"

Aku tersenyum lagi... Akhir-akhir ini aku begitu pemurah dengan senyuman.

"Tafaddal, ana puasa."

Sahabiah juga semakin galak mengusik.

"Wah, Insyirah diet ya. Maklumlah hari bahagia dah dekat... Tarikhnya tak tetap lagi ke?"

"Bukan diet, mahu mengosongkan perut. Maaf, tarikhnya belum ditetapkan lagi."

Sehingga kini, aku tidak tahu bila tarikhnya yang pasti. Maafkan aku sahabat, bersabarlah menanti hari tersebut. Aku juga menanti dengan penuh debaran, moga aku bersedia untuk hari pernikahan tersebut dan terus mengecap bahagia sepanjang alam berumahtangga kelak. Doakan aku, itu sahaja.

..........................

"innalillahi wainna ilaihi rajiun..."

"Tenangnya... Subhanallah. Allahuakbar."

"Ya Allah, tenangnya..."

"Moga Allah memberkatinya...."

Allah, itu suara sahabat-sahabat ku, teman-teman seperjuangan aku pada ibu.

Akhirnya, aku selamat dinikahkan setelah sabar dalam penantian. Sahabiah ramai yang datang di majlis walimah walaupun aku tidak menjemput sendiri.

Akhirnya, mereka ketahui sosok 'dia' yang mendekatkan aku kepada Allah.
Akhirnya, mereka kenali sosok 'dia' yang aku rahsiakan dari pengetahuan umum.
Akhirnya, mereka sama-sama mengambil 'ibrah dari sosok 'dia' yang mengkhitbah ku.

Dalam sedar tidak sedar...

Hampir setiap malam sebelum menjelang hari pernikahan ku... Sentiasa ada suara sayu yang menangis sendu di hening malam, dalam sujud, dalam rafa'nya pada Rabbi, dalam sembahnya pada Ilahi. Sayup-sayup hatinya merintih. Air matanya mengalir deras, hanya Tuhan yang tahu.

"Ya Allah, telah Engkau tunangkan aku tidak lain dengan 'dia' yang mendekatkan dengan Engkau. Yang menyedarkan aku untuk selalu berpuasa, yang menyedarkan aku tentang dunia sementara, yang menyedarkan aku tentang alam akhirat. Engkau satukan kami dalam majlis yang Engkau redhai, aku hamba Mu yang tak punya apa-apa selain Engkau sebagai sandaran harapan. Engkau maha mengetahui apa yang tidak aku ketahui..."

Akhirnya, Khalilah bertanya kepada ibu beberapa minggu kemudian...

"Insyirah bertunang dengan siapa, mak cik?"

Ibu tenang menjawab... "Dengan kematian wahai anakku. Kanser tulang yang mulanya hanya pada tulang belakang sudah merebak dengan cepat pada tangan, kaki juga otaknya. Kata doktor, Insyirah hanya punya beberapa minggu sahaja sebelum kansernya membunuh."

"Allahuakbar..." Terduduk Khalilah mendengar, air matanya tak mampu ditahan.

"Buku yang sering dibacanya itu, malam pertama..."

Ibu angguk, tersenyum lembut... "Ini nak, bukunya." Senaskah buku bertukar tangan, karangan Dr 'Aidh Abdullah al-Qarni tertera tajuk 'Malam Pertama di Alam Kubur'.

"Ya Allah, patut la Insyirah selalu menangis... Khalilah tak tahu mak cik."

"Dan sejak dari hari 'khitbah' tersebut, selalu Insyirah mahu berpuasa. Katanya mahu mengosongkan perut, mudah untuk dimandikan..."

Khalilah masih kaku. Tiada suara yang terlontar. Matanya basah menatap kalam dari diari Insyirah yang diberikan oleh ibu.
******************
"Satu cincin ini aku pakai sebagai tanda aku di risik oleh MAUT. Dan satu cincin ini aku pakai sebagai tanda aku sudah bertunang dengan MAUT. Dan aku akan sabar menanti tarikhnya dengan mendekatkan diri ku kepada ALLAH. Aku tahu ibu akan tenang menghadapinya, kerana ibuku bernama Ummu Sulaim, baginya anak adalah pinjaman dari ALLAH yang perlu dipulangkan apabila ALLAH meminta. Dan ibu mengambil 'ibrah bukan dari namanya (Ummu Sulaim) malah akhlaqnya sekali. Ummu Sulaim, seteguh dan setabah hati seorang ibu."

perkongsian dari :
http://www.facebook.com/?ref=home#!/note.php?note_id=376689492293&id=100000554246777&ref=mf

Thursday, August 12, 2010

BAIT MUSLIM : ALTERNATIF @ KESEMPATAN

Saya sangat-sangat tidak mengetahui sejak bilakah Unit ini ditubuhkan, siapa dan dimana. Yang pasti sudah terlalu lama.

Ketika berkongsi pengalaman dengan kami beberapa orang sahabat bersama Ust Ilias Ahmad yang sinonim dengan sapaan Pok Su Li sering menceritakan pengalaman beliau ketika memimpin PMRAM di Mesir.

Katanya “ Bait Muslim di Mesir yang digerakkan oleh PMRAM tujuannya sebagai pembantu kepada mereka yang sudah memerlukan sangat perkahwinan. Unit ini diketuai dan dipegang oleh mereka yang sudah berkahwin. Merekalah yang memberi kaunseling, nasihat, tunjuk ajar dan lain-lain keperluan untuk individu yang berhajat ini”.

“ Tetapi, agak pelik di Malaysia ini, kampus-kampus yang ada Bait Muslim sudah agak ‘jauh’ cara pelaksanaanya tidak sebagaimana yang digerakkan oleh PMRAM.” Kami tidak faham apa maksudnya. Beliau lantas menerangkan “ kalau disana, kita membantu menyelesaikan mana-mana individu yang sudah memerlukan sangat…tapi disini sudah jadi ruang untuk mencari pasangan sesama ahli jama’ah. Muncul istilah ‘cop’ lebih awal…” akhirnya semua ahli jama’ah masing-masing sudah ada pasangan masing-masing”. Begitulah lebih kurang komentar Ust dihadapan kami yang membuatkan kami berfikir.

Ini jauh dari matlamat asal Bait Muslim yang bertujuan membantu menyelesaikan masalah, bukan menjadi wasilah untuk mencari pasang-pasangan kepada ahli. Padahal saat itu, ahli bukanlah berkeperluan yang mendesak lagi.


Bait Muslim : Kelurusan Pelaksanaan.

Di Mesir, ianya adalah unit terbuka yang dikawal selia oleh PMRAM dan boleh dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa disana dengan beberapa peringkat seperti pengisian borang, makluman kepada Pengerusi Bait Muslim, diadakan pertemuan antara 2 individu tersebut dirumah ustaz-ustaz penasihat unit ini, dibincangkan, dan ditanya kepada kedua-dua pihak, tempoh sehinggalah tarikh perkahwinan serta nasihat-nasihat dan syarat-syarat agar hubungan tersebut dapat dipelihara dalam tempoh sebelum perkahwinan.

Itulah sedikit sebanyak yang saya ketahui dari teman-teman disana. Syukran ya teman-temanku. .

Adapun pelaksanaanya di kampus-kampus di Malaysia mungkin hanya sebatas kepada anggota persatuan mahasiswa Islam atau gerakan dakwah kampus sahaja kerana gerakan dakwah tidak menguasai kampus sepenuhnya. Saya optimis bahawa kaedah pelaksanaannya hampir sama sahaja. Jika ada perbedaan pun, mungkin sedikit sahaja khas berkait perkara yang menjadi khilaf sahaja.

Pandangan sahaja:

1)  Jika seorang lelaki mahukan kepada seorang wanita, sebaiknya gunakanlah mana-mana muslimat lain yang terpercaya ( mungkin daripada Unit ini) untuk memaklumkan hajat anda kepada wanita tersebut. Elakkan terus berhubung dengan wanita itu kerana dipertengahannya penuh mudarat yang tidak dijangka. Ini juga kerana wanita lebih mengetahui mengenai teman
wanitanya. Maka biarkanlah mereka yang amanah ini menjadi wakil anda.

Peringatan! jangan terlalu cepat dan mudah untuk meluahkan isi hati kepada mana-mana lelaki atau wanita jika anda masih mempunyai keraguan atas kesedian anda untuk berbicara soal perkahwinan, jika tidak perhubungan anda hanya akan menjadi alat bermesra-mesraan dalam tempoh yang panjang yang tidak diketahui kesudahannya.

2)  Maklumkan segera kepada penasihat, ustaz/ustazah, atau mas’ul kepada unit ini tentang hasrat anda dan keputusan kedua-dua pihak. Jangan anda melaju berlayar dalam perhubungan sementara ini tanpa dimaklumkan kepada mereka yang bertanggungjawab.

3)  Jika masing-masing telah mempersetujui, maka solusi terbaiknya, putuskan perhubungan sehinggalah sampai hampir kepada tarikh yang ditetapkan.
 
Peringatan:
Maaf, saya tidak bersetuju jika ada yang membuka ruang kebenaran saling menyampaikan tazkirah, nasihat menasihati dan saling memberi semangat dan motivasi. Tiada perhatian khusus yang dihalalkan kepada anda melainkan dengan jalan pernikahan.

Saudara, istilah ‘taqdim’ bukan bererti anda yang mengconfirmkan dengan penuh confidence bahawa perhubungan anda itu benar-benar akan sampai kepada majlis perkahwinan.
Letakkanlah segala-galanya kepada Allah dan berdoalah agar jika dia yang terbaik untuk anda, maka kekalkan dia untuk anda, jika tidak, serahkan kepada Allah. Permohonan kepada Allah mesti diteruskan.

4)  Elakkan dalam tempoh yang terlalu lama dalam ikatan sementara ini. Nafsu sebenarnya memberontak dan menjerit-jerit agar anda berhubung juga dalam tempoh ini (rujuk artikel sebelum ini).

Catatan:
Tempoh lama atau tidak tergantung kepada anda sebenarnya. Sejauhmana kita mampu bertahan dengan nafsu dan mudarat-mudarat ditengah ikatan sementara ini.

5)  Jadikan ikatan sementara ini hanya sebagai simpanan rahsia anda dan individu-individu tertentu seperti mas’ul sahaja. Jangan jadikan ianya kebanggaan untuk dicerita-ceritakan kepada orang lain. Mungkin, Allah mentaqdirkan terputus ditengah-tengah ini, maka sakit bagi anda untuk menerimanya kerana sudah diwar-warkan berlebih-lebihan.

6)  Jangan jadikan wanita atau lelaki pilihan anda ini sebagai bahan gurauan bersama teman-teman. Peliharalah maruahnya. Berhubunglah dengan mengharapkan redho Allah. Bukan percintaan monyet muda-mudi yang tidak menghayati agama. Seriuslah ! Matanglah ! Anda sedang membina kedewasaan.

7)  Berdoalah agar anda dijauhkan dari maksiat, kekejian dan perhubungan haram dalam tempoh ini. Permulaan dengan mengenepikan redho Allah akan berakhir dengan penghinaan Allah. Pastikan dan usahakan mencari kebersihan dalam perhubungan ini.

8)  Sibukkan diri anda dengan tugasan dakwah, pengajian seperti biasa dalam tempoh ini. Kelapangan waktu membuatkan anda masih sempat berkhayal tentangnya. Berhati-hatilah. Jangan sampai ibadah kerananya, pengajian kerananya.

9)  Dalam membuat keputusan, banyakkanlah beristikharah dan memohon petunjuk dari Allah. Allah lebih mengetahui siapa yang terbaik untuk kita. Jangan ‘mendesak’ Allah menerima kehendak kita, bimbang Dia memberi dengan campakan, maka kita akan menggigit jari kelak.


Baiklah, teman-teman seperjuanganku sekalian. Ini hanya pandangan peribadi sahaja, Kalian berhak memberikan pandangan, kritikan dan komentar lain yang dirasakan baik. Maafkan kekurangan dan kesilapan saya. Saya juga seperti kalian dalam isu diatas. Mudah-mudahan Allah memelihara kita..
salam perjuangan.
Perkongsian Daripada Sahabat DKIAS

Tuesday, July 27, 2010

Dimana Kalian..



Cerita ini mengisahkan empat orang yang bernama..
SEMUA ORANG, SESEORANG, SIAPA SA
HAJATAK SEORANG PUN.
Ada tugas penting untuk dikerjakan dan SEMUA ORANG diminta

melakukannya.
SEMUA ORANG yakin bahawa SESEORANG akan melakukannya.
SIAPA SAHAJA boleh melakukannya, tetapi TAK SEORANG PUN yang
melakukannya.
SESEORANG menjadi marah tentang itu, sebab ini tugas

SEMUA ORANG
.
SEMUA ORANG menganggap bahawa SIAPA SAHAJA dapat
melakukannya, tetapi  TAK SEORANG PUN yang menyedari
bahawa SEMUA ORANG tidak akan  melakukannya.

Akhirnya, SEMUA ORANG menyalahkan SESEORANG ketika

TAK SEORANG PUN melakukan apa yang boleh dilakukan oleh
SIAPA SAHAJA.

Tugas siapakah itu???
 saya tinggalkan kamu pada persoalan ini.....

Friday, July 23, 2010

DIARY SEORANG ISTERI

Aduh...sakitnyer. ..isk.... . aduuh....Bang sakit nye tak tahan saya" keluh Nisa pada suaminya Zakri.

"Apelah awak nie....lama sangat nak bersalin dah berjam-jam dah tak keluar-keluar juga. Penat dah saya tunggu. Nih mesti ader benda yang tak elok awak buat , itu lah sebab lambat keluar budak tu banyak dosa la tu" rungut Zakri pd Nisa.

Nisa hanya diam dan menahan sakit nak beranak, hampir 1 jam Nisa dalam bilik bersalin tapi baby tak keluar juga. Sebak hati Nisa bila Zakri berkata begitu. Sejak mengandung ada sahaja yang tidak kena dihati Zakri terhadapnya. Seakan-akan membenci Nisa dan anak yang dikandungnya. Jururawat datang memeriksa dan kemudian bergegas memanggil Doktor Johari. Doktor Johari (Doktor Peribadi) datang dan bergegas menyediakan keperluan menyambut kelahiran. Nisa hanya mendiamkan diri menahan sakit dan air mata meleleh panas dipipi bukan disebabkan takut atau sakit tapi rungutan Zakri tadi. Doktor Johari menyuruh Nisa meneran ...."Come on Nisa u can do it...once more...." Kata ransang Doktor Johari itu membuatkan Nisa bertenaga dan sekali teran sahaja kepala baby sudah keluar..."Good mummy" kata Doktor Johari selepas menyambut baby yang keluar itu.

Tiba-tiba Nisa terasa sakit lagi dan Nisa meneran untuk kali kedua dan keluar seorang lagi baby, kembar rupanya. "Nisa u got twin, boy and girl, putih macam mummy dia" kata Doktor Johari memuji Nisa. "Tahniah Zakri,it's a twin" Doktor Johari mengucapkan tahniah kepada Zakri. Zakri hanya mendiamkan diri setelah menyaksikan kelahiran anak pertamanya, kembar pulak. Memang Doktor Johari itu menyuruhnya melihat bagaimana keadaan kelahiran anaknya. Baby boy dan girl Nisa namakan Mohammad Danial dan Nur Dania.Nisa berasa lega... tapi Nisa masih lagi teringat kata-kata Zakri padanya sebentar tadi. Terlalu banyak kata-kata yang membuat Nisa selalu kecil hati . Tapi Nisa tahankan sahaja. Nisa tahu kalau Nisa mengadu pada emak, Nisa akan dimarahi semula. Jadi Nisa hanya diam dan memendam rasa. Danial dan Dania diletakkan di nursery di Hospital itu sementara menanti Nisa berehat kemudian dapatlah Nisa menyusukan Danial dan Dania. Comel sungguh kembar Nisa. Nisa termenung dan otak fikirannya menerbang kembali detik-detik semasa Nisa mengandungkan kandungannya, Zakri selalu memarahi Nisa, ada sahaja yang tidak kena. Kata Nisa yang bukan-bukan, gila, ada sahaja tuduhan yang tidak masuk akal semuanya dihamburkan pada Nisa. Tak sanggup Nisa hadapi semua itu tapi demi kandungannya, Nisa kuatkan semangat dan pendirian Nisa.

Ingat lagi waktu Nisa mula mengandung Zakri tak percaya Nisa mengandung anak dia, dua kali dia membuat pemeriksaan Antenatal samada Nisa mengandung.Zakri ragu anak dalam kandungan Nisa. Dia tak boleh terima baru tiga bulan kahwin dah mengandung.. .Nisa dah 2 bulan...Nisa cuma kosong selama sebulan selepas berkahwin. Nisa tak tau nak cakap apa.

Nisa balik rumah dalam kesedihan. Pada mulanya Nisa gembira bila mengandung tapi sebaliknya pula yg terjadi. Perasaan hati Nisa bangga Nisa dapat memberi zuriat kepada Zakri. Tapi apa yang Nisa dapat hanyalah tuduhan yang tak pernah terlintas di otak jemala Nisa. "Kenapa abang berlainan sekarang ni, tak macam dulu pelembut, suka berjenaka, ni tak asyik nak cari salah Nisa sahaja. Nape Bang?"soal Nisa pada Zakri . "Kaulah penyebabnya. Tak yah nak tunjuk baik plak" Zakri menempelak Nisa "Jantan mana yang kau layan kat opis kau tu" sergah Zakri lagi. "Abg syak Nisa ngan lelaki lain ke? Kenapa Abg syak yg bukan-bukan, Nisakan isteri Abang yang sah tak kanNisa nak buat jahat ngan orang lain pulak Bang"? terang Nisa pada Zakri. "ALLAH dah bagi kita rezeki awal,tak baik cakap cam tu. Itu semua kehendak ALLAH" Nisa senyum dan menghampiri sambil memeluk badan suaminya tetapi Zakri meleraikan pelukan Nisa dengan kasar sehingga Nisa hampir tersungkur. Nisa menangis dan sedih. Zakri buat tak tahu sahaja. Deraian airmata Nisa semakin laju. Nisa hanya mampu menangis. Terasa dada .Nisa sakit menahan semua tohmahan dari Zakri, suaminya yang sah. "Woi, benda-benda tu bole terjadilah Nisa, kawan baik ngan bini sendiri, suami sendiri, bapak ngan anak, hah emak ngan menantu pun bole jadi tau apatah lagi macam kau nie, tau tak. Tu dulu kawan kau lama tu yang satu opis ngan kau tu, Farid, bukan main baik lagi budak tu" marah Zakri. "Entah-entah keturunan kau, darah daging kau pun tak senonoh.... heee teruk. Nasib aku la dapat bini cam engkau ni"kutuk Zakri lagi pada Nisa. "Bawa mengucap Bang, jangan tuduh saya yang bukan-bukan saya bukan perempuan tak tentu arah walaupun saya menumpang keluarga ni , saya bukan jenis macam tu saya tau akan halal haram, hukum hakam agama. "Walaupun saya tak tau asal usul keluarga kandung saya, saya bersyukur dan berterima kasih pada emak kerana jaga saya dari kecil dah macam darah daging saya sendiri" kata Nisa pada Zakri. "Tapi Abang tak boleh hina keluarga kandung saya walaupun saya tak pernah tengok muka ayah dan mak kandung saya. Mereka lahirkan saya kedunia,"ucap Nisa sambil menangis.

Semenjak kejadian itu Nisa terpaksa mengikut Zakri ke tempat kerjanya apabila habis waktu kerja. Nisa berehat di Surau tempat Zakri bekerja. Zakri bekerja di salah sebuah Pusat membeli belah dan kerjanya mengikut shif.Kalau Zakri shif malam terpaksalah Nisa menunggu Zakri sehingga pukul 10.30 malam - 11.30 malam sehingga habis Pusat membeli belah itu tamat waktu perniagaannya. Nisa terpaksa berbohong pada emak dan keluarga lain dengan mengatakan Nisa buat overtime di pejabat. Nisa terpaksa berbuat demikian kerana tidak mahu dikata-kata dan dituduh lagi. Dengan keadaan perut semakin membesar Nisa gagahkan juga. Tetapi kadangkala Zakri tidak menjemput Nisa di tempat kerja terpaksalah Nisa menaiki bas. Begitulah Nisa sehinggalah Nisa hampir pada waktu bersalin Nisa. Kalau diminta jemput...macam- macam kata kesat dilemparkan pada Nisa, perempuan tak tau berdikarilah, berlagak senang lah, lagak kaya lah. Pernah suatu hari Nisa naik marah kerana Zakri jemput Nisa lambat sampai sakit pinggang Nisa menunggunya. Nisa menangis. Zakri tiba-tiba naik angin dan cakap perangai Nisa macam firaun la, perempuan tak sedar dirilah, tak layak jadi isterilah, menyusahkan macam-macam kata nista dilemparkan pada Nisa.

Nisa tambah sedih mengenangkan diri Nisa, ngadu kat emak takut dimarahi pula...bila Nisa balik ke rumah, mereka berdua akan berlakun yang mereka tidak bergaduh...Nisa sedaya upaya tidak mahu menunjukkan yang masalah melanda perkahwinannya. Kasihan Nisa...dalam keadaan yang begitu Nisa masih mampu bertahan, masih kuat lagi emosinya. Satu hari Zakri dalam keadaan marah telah menarik rambut Nisa dan menghantukkan kepala Nisa ke dinding...Nisa hanya mampu menangis dan menanggung kesakitan gara-gara Nisa nak pergi ke rumah Mak Usu Nisa yang ingin mengahwinkan anaknya di Tanjung Karang. Emak Nisa dah seminggu pergi ke sana untuk menolong. Hari dah mula petang jadi Nisa mendesak agar bertolak cepat kerana kalau hari malam nanti bahaya , "Kita nak jalan jauh ni Bang. Biarlah kita pergi awal sikit bolehlah tolong apa yang patut. Masa nilah kita nak membalas pertolongan mereka, ingat tak masa kita kahwin mereka bekerja keras kan "kata Nisa pada Zakri. Zakri ketika itu sedang berehat menonton. "Bang dengar tak ni, lagi pun hari dah mula gelap,takut plak hujan nanti"desak Nisa lagi. Tiba-tiba Zakri bangun dan mukanya bengis memandang Nisa "Kau tahu aku penatkan, tak boleh tunggu ker,suka hati aku lah nak pegi malam ke siang ke tak pegi langsung ker"marah Zakri. "Itu Nisa tau, Abang dah berehat dari pagi tadi Bang masih penat lagi, Nisa cuma nak ingatkan Abang aja"Nisa memberitahu Zakri. Zakri datang pada Nisa dan direntapnya rambut Nisa dan di hantukkannya kepala Nisa kedinding.

Nisa tak dapat buat apa. YA ALLAH sanggup Zakri berbuat demikian...terasa kebas kepala Nisa dan mula membengkak. Pening kepala Nisa dibuatnya. "YA ALLAH kau kuatkan iman aku YA ALLAH, lindungilah aku dan kandungan aku dari bahaya YA ALLAH" doa Nisa dalam hatinya. Nisa memencilkan diri Nisa disudut dinding dan menangis.Zakri kemudian duduk diam. Nisa rasa kepala Nisa macam nak pecah. Kebas masih lagi dan embengkak.. .berdenyut2. .."Bang, Nisa minta maaf jika Nisa membuat Abang marah" Nisa memohon maaf pada Zakri sambil teresak-esak.

Treet,Treet, Treet, Treet....bunyi handphone Zakri. "Sapa plak nie sebok je....."Rungut Zakri yang tengah sibuk berborak dengan kawan-kawan di salah sebuah caf?. "Hoi, Encik Zakri, bini ko kat wad tak gi jengok ke, apa punya laki ko nie? sindir Azlan, kawan pejabat Zakri. "Alah, dia sihat je kat wad tu, makan tanggung berak cangkung, ha,ha,ha"gelak Zakri dan kawan-kawan lain. Azlan cuma berdiam diri. "Senangnya hidup Zakri nie tak ader risau langsung pasal bini dia"cetus hati Azlan. "Akulah kalau bini aku masuk wad bersalin aku sentiasa dok sebelah dia tau...mereka perlukan kita masa tu...nyawa mereka dihujung tanduk semata-mata nak melahirkan zuriat yang dari darah daging engkau tau, cuba fikir sikit" Azlan mengingatkan Zakri. "Iyelah, Lan, lagipun Nisa dah bersalin, selamat dah, sekarang tengah berehat laaa, apa aku nak risau lagi" jawab Zakri selamba. "Suka hati kau lah, tapi kalau ader apa-apa nanti kau jangan menyesal Zakri, sesal tak sudah nanti" kata Azlan lagi. Treet, Treet, Treet....bunyi handphone Zakri. "Hello Zakri speaking" jawab Zakri. "Hello Zakri, Doktor Johari sini, ade masalahlah Zakri, pasal Nisa, datang segera ke hospital ye Zakri, Nisa tidak sedarkan diri........ ."panggilan kecemasan dari Doktor Johari "Iye ke, teruk ke dia Johari , okay I atang"...tuttttttt . Zakri menamatkan perbualannya dengan Doktor Johari. "Lan. Kau kut aku, Nisa tak sedar diri ..."ajak Zakri pada Lan. "Hah, tadi kau kata bini kau sihat"tanya Lan pada Zakri. "Alah jom ler cepat" desak Zakri.

"Zakri, kami tak dapat selamatkan Nisa, Nisa mengalami pendarahan otak yang serius, sebelum nie pernah tak Nisa jatuh atau...terhantuk kuat cause sebelah kanan kepalanya kelihatan bengkak dan ada tanda lebam. Mungkin kesan dah lama? tanya Doktor Johari dengan serius dan ingin penjelasan Zakri. Zakri hanya mendiamkan diri. Automatik otak Zakri teringat yang dia pernah menarik rambut Nisa dan menghantukkan kepala Nisa kedinding sekuatnya... dan selepas kejadian itu Zakri tidak pernah pun membawa Nisa ke Klinik untuk membuat pemeriksaan kepalanya dan semenjak kejadian itu Nisa sering sakit kepala yang teruk ...tapi Zakri tidak pernah mengendahkan kesakitan Nisa....baginya Nisa mengada-ngada ..saja buat sakit untuk minta simpati...tetapi sebaliknya.. ...Zakri hanya diam...."YA ALLAH apa aku dah buat" rasa bersalah membuat dirinya rasa menggigil... "Doktor Zainal yang merawat Nisa kerana Nisa mengadu sakit kepala sewaktu Nisa memberi susu pada kembarnya di Nursery, sakit yang amat sangat katanya so Doktor Zainal membawa Nisa ke Lab untuk membuat scanning di kepalanya dan confirm otaknya ada darah beku tapi malangnya ia sudah ditahap yang kritikal, kami tak mampu lakukan apa-apa kerana Nisa tidak mahu di operation sebelum meminta izin dari kau Zakri, Nisa telah pergi dulu dengan tenang.Permintaan terakhir Nisa, Nisa minta kau membaca diarinya. I'm really sorry Zakri. ALLAH berkuasa Zakri kita tak dapat menghalangnya" kata Doktor Johari lalu memberikan Zakri sebuah diari yang berbalut kemas dengan kain lampin baby yang masih baru.

Zakri mengambil diari itu dan membuka setiap lembaran diari Nisa, setiap lembaran tertulis rapi tulisan Nisa dan peristiwa yang berlaku pada Nisa pada setiap hari , Zakri membacanya sepintas dan nyata keluhan,kesakitan segala luahan rasa Nisa semuanya tertera di iarinya. Dan Zakri dapati setiap peristiwa itu semuanya perlakuan buruk Zakri terhadap Nisa..."YA ALLAH kenapa aku buat Nisa begini" terdetik hati Zakri selepas membaca tiap lembaran diari Nisa. Dan terpandang oleh Zakri mukasurat akhir lembaran diari yang ditanda dengan bunga ros merah yang telah kering....membuat Zakri tertarik untuk membacanya.. . Untuk suami Nisa yang tersayang, I LOVE U Bang... "SELAMAT HARI ULANG TAHUN PERKAHWINAN YANG PERTAMA"

Assalamualaikum.


Abang,

Ingat tak bunga Ros merah ni, Abang berikan pada Nisa sewaktu mula mengenali Abang. Lama Nisa simpan bunga tu Bang...Bunga inilah lambang bermulanya perkenalan Nisa dengan Abang. Nisa benar-benar menyayangi Abang. Nisa menyimpan setiap hadiah yang abang bagi pada Nisa. Abang tak pernah tahu kan ... Itulah salah satu buktinya betapa sayangnya Nisa.. Terlebih dahulu Nisa ingin sangat dengar Abang panggil Nisa AYANG seperti kita baru kahwin...Abang panggil Nisa AYANG...terasa diri dimanja bila Abang panggil Nisa cam tu...walaupun Nisa dapat merasa panggilan AYANG itu seketika sahaja. Abang dah banyak berubah. Perkataan AYANG telah hilang dan tidak kedengaran untuk Nisa lagi. Kenapa? Bencikah Abang pada Nisa? Abang...mukasurat nie khas utk Abang. Bacalah semoga Abang tahu sayangnya Nisa pada Abang. Abang ingatkan hari nie hari ulangtahun perkahwinan kita yang pertama dan Nisa hadiahkan Abang....... Danial dan Dania. Untuk Nisa tak perlulah Abang bagi kerana tak ada apa yang Nisa inginkan melainkan kasih sayang Abang pada Nisa. Nisa akan pergi mencari ketenangan dan kedamaian untuk diri Nisa. Nisa pergi untuk menemui NYA.

Nisa harap Abang akan menjaga Danial dan Dania dengan baik dan jangan sekali-kali sakiti mereka. Danial dan Dania tak tahu apa-apa. Itulah hadiah paling berharga dari diri Nisa dan mereka adalah darah daging Abang. Jangan seksa mereka. Abang boleh seksa Nisa tapi bukan mereka. Sayangilah mereka...Nisa ingin mengatakan bahawa Nisa tak ada hubungan dengan sesiapa melainkan Abang sahaja di hati Nisa. Jiwa dan raga Nisa hanya untuk Abang seorang. Terima kasih kerana Abang sudi mengahwini Nisa walaupun Nisa in cuma menumpang kasih disebuah keluarga yang menjaga Nisa dari kecil hinggalah Nisa bertemu dengan Abang dan berkahwin. Nisa harap Abang tidak akan mensia-siakan kembar kita dan Nisa tidak mahu mereka mengikut jejak kehidupan Nisa yang malangkerana menumpang kasih dari keluarga yang bukan dari darah daging nisa....tapi Nisa bersyukur kerana dapat mengecapi kasih sayang sepenuhnya dari keluarga ini. Nisa harap sangat Abang akan sentiasa memberitahu pada kembar kita yang Nisa ibunya akan sentiasa bersama disamping kembar kita, walau pun Nisa tak dapat membelai dan hanya seketika sahaja dapat mengenyangkan kembar kita dengan air susu Nisa. Berjanji pada Nisa dan ingat DANIAL dan DANIA adalah darah daging abang...Ampunkan Nisa dan halalkan segala makan minum Nisa selama setahun kita bersama. Sekiranya Abang tidak sudi menerima Danial dan Dania berilah pada emak Nisa supaya emak menjaga kembar kita dan segala perbelanjaan Nisa dah buat nama emak untuk KWSP Nisa. Biarlah emak menjaga kembar kita sekurang-kurang terubat juga rindu emak sekeluarga pada Nisa nanti bila memandang kembar kita. Comel anak kita bang..Dania mengikut raut muka Abang...sejuk kata orang dan Nisa yakin mesti Danial akan mengikut iras raut wajah Nisa...Ibunya. ..sejuk perut Nisa mengandungkan mereka. Inilah peninggalan Nisa untuk Abang. Semoga Abang masih sudi menyayangi dan mengingati walaupun Nisa sudah tiada disisi Abang dan kembar kita.

Wassalam.
Salam terakhir dari Nisa Untuk Abang dan semua.
Doakan Nisa.

Ikhlas dari

Nur Nisa



Sabarlah Zakri, ALLAH maha berkuasa. Kuatkan semangat kau, kau masih ada Danial dan Dania" pujuk Azlan. Zakri hanya tunduk membisu. YA ALLAH,Nisa maafkan Abg Nisa. Zakri longlai dan diari ditangannya terlepas, sekeping gambar dihari pernikahan antara Zakri dan Nisa jatuh dikakinya dan Zakri mengambilnya. Belakang gambar itu tertulis "HARI YANG PALING GEMBIRA DAN BAHAGIA BUAT NISA DAN SEKELUARGA. NISA DISAMPING SUAMI TERCINTA SELEPAS DIIJABKABULKAN. SEMOGA KEGEMBIRAAN DAN KEBAHAGIAAN AKAN MENYELUBUNGI DIRI NISA DAN KELUARGA NISA HINGGA KEAKHIR HAYAT NISA.

Zakri terjelepuk dilantai dan berjuta penyesalan merangkumi seluruh tubuhnya. Zakri seakan orang hilang akal. Satu demi satu setiap perlakuannya terhadap isterinya Nisa seperti terakam dalam kotak otaknya...setiap perbuatannya. ..seperti wayang jelas terpampang.. . kenapalah sampai begini jadinya...kejamnya aku...Nisa, Nisa, Nisa maafkan Abang Nisa. Sewakt jenazah Nisa tiba dirumah suasana amat memilukan. Zakri tidak terdaya untuk melihat keluarga Nisa yang begitu sedih atas pemergian Nisa. Namun emak Nisa begitu tabah dan redha. Danial dan Dania sentiasa di dalam pangkuan neneknya.Saat akhir untuk melihat Jenazah Nisa, Zakri lihat muka Nisa tenang bersih dan Zakri kucup dahi Nisa buat kali terakhir seakan-akan lirik mata Nisa mengikuti wajah Zakri. "Nisa Abang minta ampun dan maaf" bisik Zakri perlahan pada telinga Nisa sambil menangis dengan berjuta penyesalan menimpa-nimpa dirinya. Apabila Zakri meletakkan kembar disisi ibunya mereka diam dari tangisan dan tangan dari bedungan terkeluar seolah-olah mengusapi pipi ibu mereka buat kali terakhir dan terlihat oleh Zakri ada titisan airmata bergenang di tepi mata Nisa. Meleleh perlahan-lahan bila kembar itu diangkat oleh Zakri. Kembar menangis semula setelah diangkat oleh Zakri dan diberikan kepada neneknya.

Jenazah Nisa dibawa ke pusara dan ramai yang mengiringinya termasuklah kembar bersama. Walaupun kembar tidak tahu apa-apa tapi biarlah kembar mengiringi pemergian Nisa, Ibu mereka yang melahirkan mereka. Amat sedih ketika itu.. Zakri tidak mampu berkata apa-apa melainkan menangisi pemergian Nisa yang selama ini merana atas perbuatannya. Dan akhirnya Jenazah Nisa selamat dikebumikan. Satu persatu orang ramai meninggalkan kawasan pusara dan akhirnya tinggallah Zakri keseorangan di pusara Nisa yang merah tanahnya...meratapi pilu, berderai airmata dengan jutaan penyesalan ...YA ALLAH , kuatkan hambamu ini YA ALLAH. Hanya KAU sahaja yang mengetahui dosa aku pada Nisa....ampunkan aku YA ALLAH....akhirnya Zakri terlelap disisi pusara Nisa bermimpikan oleh Zakri,Nisa datang mencium tangan, mengucup dahi dan memeluk Zakri dengan lembut mulus. Zakri melihat Nisa tenang dan jelas kegembiraan terpancar dimuka Nisa Putih bersih. Nisa, Nisa, Nisa nak kemana Nisa, Nisa, Nisaaaaaa. Zakri terjaga dari lenanya. Terngiang-ngiang suara kembar menangis. "YA ALLAH ,Zakri,Zakri bangun Zakri...dan hampir senja ni, mari kita balik, kenapa kau tidur kat sini Zakri?" tegur abang long , abang ipar Zakri. Dari jauh Zakri lihat emak dan kakak ipar mengendung kembar. Mereka menangis. Zakri berlari menuju ke arah kembarnya dan mengusap-usap ubun-ubun anak kembar dan secara automatik kembarnya diam dari menangis. "Danial, Dania anak ayah, ayah akan menjagamu nak...kaulah penyambung zuriat, darah daging ayah... emak, abang dan kakak ipar Zakri tersedu hiba dan mereka berlalu lemah meninggalkan pusara Nisa....

http://www.facebook.com/note.php?note_id=109539419084094&id=349417078340&ref=mf

Monday, July 5, 2010

DEMI ISLAM

Demi Allah! Kezaliman tidak mungkin mengalahkan dakwah walaupun sehari
Sejarah membuktikan benarnya sumpahku ini
Ikatlah tanganku dengan besi berduri
Pukullah tulangku dengan tongkat dan tali
Tetaklah tengkukku dengan pisau belati

Tidak mungkin mereka berjaya membelenggu fikrahku walaupun sedetik
Atau mencabut imanku dan memadam cahaya keyakinanku
Cahaya itu berada di dalam qalbuku
Dan qalbuku berada di dalam genggaman Tuhanku
Tuhanku penolongku dan pembantuku
Aku akan terus hidup bergantung pada tali imanku
Dan mati dengan senyuman
Demi Deenku hidup dan berkembang

Wednesday, June 16, 2010

TERIMA KASIH ISTERI KU



Seorang lelaki telah berumahtangga dengan seorang wanita solehah. Hasil dari perkahwinan ini pasangan tersebut telah dikurniakan beberapa orang anak lelaki dan perempuan. Kehidupan mereka sekeluarga sungguh bahagia dan sejahtera.


Si isteri sewaktu hidupnya, adalah seoarang wanita yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia dan rajin beribadah, dia juga adalah isteri yang setia dan taat kepada suaminya, seorang ibu yang penyayang dan sebaik-baik pendidik kepada anak-anak-anaknya.

Rumah tangga yang indah ini kekal selama 22 tahun, sehinggalah si isteri meninggal dunia. Setelah jenazah si isteri diuruskan dengan sempurna, disolatkan dan dikebumikan, maka semua ahli-keluarga, saudara-mara dan kaum-kerabat berhimpun di rumah si suami untuk mengucapkan takziah.
Kesemua yang berhimpun itu mahu mengucapkan kata-kata yang boleh meringankan dan mengurangkan rasa pilu dan kesedihan si suami kerana kehilangan isteri yang paling dikasihi dan dicintai.

Namun demikian, sebelum sempat sesiapapun berkata-kata, si suami telah berkata: "Semoga tidak ada sesiapa pun dari kamu yang mengucapkan takziah kepadaku sebaliknya dengarlah kata-kataku ini."

Semua yang berhimpun terkejut dan terdiam dengan kata-kata si suami itu..

Si suami meneruskan kata-katanya: "Demi Allah yang tiada Allah yang berhak disembah melainkan-Nya, sesungguhnya hari ini adalah hari yang paling bahagia dan gembira bagiku, lebih gembira dan bahagia dari malam pertamaku bersama isteriku itu.

Maha Suci Allah, sesungguhnya isteriku itu adalah sebaik-baik wanita bagiku, kerana dia sentiasa mentaatiku, menguruskan diriku dan anak-anakku dengan sebaik-baiknya dan juga telah mendidik anak-anakku dengan sempurna. Aku sentiasa bercita-cita untuk membalas segala jasa-baik yang
dilakukannya kepada diriku. Apabila ia meninggal dunia aku teringat sebuah hadith Nabi SAW.

"Mana-mana wanita yang meninggal-dunia sedang suaminya redha kepadanya pasti akan masuk ke dalam Syurga."

Sebelum meletakkan jenazahnya di dalam lahad, aku telah meletakkan tanganku di kepalanya dan aku berkata: "Wahai Allah, Aku sesungguhnya redha kepadanya, maka redhailah dia." Ku ulang-ulang kata-kataku itu, sehingga tenang dan puas hatiku.        




 Ketahuilah sekalian, sesungguhnya aku, di saat ini amat berbahagia dan bergembira, tidak  dapat kugambarkan kepada kalian betapa hebatnya kebahagian dan kegembiraan yang kurasakan ini.


Maka barang siapa yang telah bercadang untuk mengucapkan takziah kepadaku atas kematian isteriku itu, maka janganlah kamu melakukannya. Sebaliknya ucapkanlah tahniah kepadaku, kerana isteri telah meninggal dunia dalam keadaan aku redha kepadanya.. Semoga Allah menerima isteriku dengan
keredhaan-Nya. "

Tuesday, June 15, 2010

Bila Kamu Sebut Fasal Baitul Muslim


Pernah dengar tak kalimah ‘Baitul Muslim'?
Atau kadang-kadang orang ada sebut juga baitul dakwah dan sebagainya. Pernah dengar?
Saya dengar perkataan Baitul Muslim ini, semenjak saya berada di tingkatan 4. Masa itu, masih muda sangat lagi. Jadi, memang seronok kalau masuk bab-bab kahwin ini. Orang kata, perkara masa hadapan ni memang seronok kalau bincang. Lagi-lagi kalau masuk bab cinta-cinta ni.
Baitul Muslim yang membincangkan perihal hendak membina sebuah kehidupan berkeluarga yang diredhai ALLAH, pada awalnya saya anggap adalah satu konsep yang mengajar kita cara-cara memilih pasangan dengan baik. Saya nampak bahawa Baitul Muslim ini adalah satu konsep supaya lelaki perempuan tahu bercinta dengan betul. Saya yakin, ramai yang beranggapan seperti saya.
Tapi, bila saya membesar, rupanya anggapan saya itu silap.
Baitul Muslim hakikatnya bukanlah setakat berkenaan dua insan, yang satu lelaki dan yang satu lagi perempuan. Tetapi hakikatnya, Baitul Muslim itu lebih lagi dari sekadar hubungan dua insan. Baitul Muslim adalah salah satu tangga dari tangga-tanga ke arah pembinaan ummah yang diredhai ALLAH sebenarnya.
Masyarakat itu, terbentuk dari keluarga, keluarga itu terbentuk dari individu.
Sebab itu, Baitul Muslim ini bukanlah satu konsep menceritakan perihal cinta lelaki perempuan, atau cara memilih pasangan yang betul. Tetapi, Baitul Muslim adalah satu konsep untuk kita nampak keperluan wujudnya keluarga yang diredhai ALLAH, keperluan mencari isteri@suami yang diredhai ALLAH, keperluan mentarbiyah anak agar membesar dalam keredhaan ALLAH, seterusnya menjadikan keluarga kita keluarga contoh kepada masyarakat.
Dan semua itu, bukan bermula dari kita hendak mencari pasangan. Tetapi, itu semua bermula sedari saat kita berseorangan. Pengislahan diri, adalah permulaan ke arah pembinaan Baitul Muslim sebenarnya.
Hal ini, saya sedari ketika Cikgu Azmi Bahari, seorang guru di MATRI berkongsi pandangan berkenaan hal Baitul Muslim ini.

" Perkara Baitul Muslim ini, bukanlah kita fikirkan bila hampir nak kahwin. Sepatutnya hal ini kita fikirkan semenjak kita remaja lagi. Sebab perkara ini bukan perkara kecil. Perkara ini perkara besar"

Ya. Sebab, Baitul Muslim bukannya fasal nak kahwin dengan siapa, nak kahwin macam mana. Baitul Muslim hakikatnya adalah projek hendak membina ummah. Maka, hendak membina ummah ini, perlu kita mulakan dengan diri sendiri.
Sebab itu, hal ini bukan untuk kita fikir ketika hampir kahwin. Kita perlu fikir semenjak kita remaja lagi.
Tapi ramai salah anggap. Mereka kata, mereka tidak mahu berfikir akan hal pembinaan keluarga ini kerana mereka tidak mahu masuk campur hal cintan cintun semasa belajar. Sebenarnya, anggapan bahawa Baitul Muslim adalah konsep cintan cintun adalah anggapan yang tertolak. Baitul Muslim, adalah konsep pembinaan ummah. Berfikir berkenaannya, bukanlah kita berfikir kita hendak kahwin dengan siapa, tetapi kita berfikir bagaimana kita hendak membinanya bermula dengan diri kita.
Kita perlu mulakan dengan diri kita sebenarnya. Keluarga yang diredhai ALLAH tidak akan mampu dibangunkan hanya dengan usaha suami sahaja atau isteri sahaja. Maka, hendak atau tidak, jika kita mahu membina keluarga yang diredhai ALLAH SWT, kita perlu mulakan dengan membina diri kita.
Kita perlu nampak bahawa, nanti bila kita hendak berkahwin, kita perlu menjadi contoh kepada pasangan kita. Manusia itu tidak sama. Jadi, perlu ada rasa hendak lengkap melengkapi. Kita perlu nampak bahawa kita hendak menjadi penyokong kepada pasangan kita. Jadi, menjadi tanggungjawab diri kita untuk membina dan memperbaiki diri sedari hari ini.
Emosi, cara pandangan, cara pemikiran, harta, akhlak dan sebagainya, sudah perlu kita fikirkan. Adakah kita mampu membina keluarga yang diredhai ALLAH jika kita seorang panas baran? Adakah kita mampu menyara kehidupan keluarga kita dengan baik tanpa wang yang mencukupi? Adakah kita mampu memandu keluarga kita ke arah yang diredhai ALLAH jika cara pandangan dan cara pandangan kita tidak matang? Adakah kita mampu mendidik anak jika akhlak kita tidak baik?
Semua itu menyebabkan kita perlu bergerak ‘membina' Baitul Muslim semenjak hari ini. Bukanlah membina Baitul Muslim itu adalah dengan mencari pasangan mengikut ciri-ciri yang ditetapkan. Tetapi, membina Baitul Muslim itu bermula dengan kita membina diri kita sendiri ke arah apa yang ALLAH redha.
Itulah maksud membina Baitul Muslim yang sebenarnya. Bermula dengan diri kita.
Barulah kita ada kekuatan untuk membina keluarga yang diredhai ALLAH SWT, mendidik pasangan kita ke jalanNya, membimbing anak-anak di atas keredhaanNya, sekaligus menjadikan keluarga kita keluarga yang ALLAH SWT suka.
Sebab itulah, kata orang, tarbiyah (pendidikan) anak-anak itu bermula semenjak kita masih belum berkahwin lagi. Sebab, mentarbiyah diri kita juga adalah sebahagian dari perjalanan kita mendidik anak-anak kita.
Akhirnya, Baitul Muslim ini, bukanlah satu konsep cinta dua insan. Tetapi, Baitul Muslim ini adalah satu konsep untuk membina ummah. Pembinaan ummah, bermula dari diri kita sendiri.
Maka, apa lagi yang kalian tunggu?
Bergeraklah membina diri, persiapkan diri dari hari ini, untuk melakar masa hadapan yang indahnya abadi.

Oleh: Hilal Asyraf

Friday, June 4, 2010

UNTUK MU JIWA KAMI

Sejahteralah dikau wahai Al-Quds
Sungguh,kami rela berkorban untukmu
Kami mempunyai ...kekuatan
Dgn kekuatan seluruh dunia
akan kami kerahkan
untuk mempertahankanmu

Selama-lamanya.
Sekali-kali tidak akan pernah kami menyerah
selama-lamanya

Sungguh aku berharap
untuk bersamamu wahai Al-Quds
untuk hari ini,esok dan selama-lamanya

Telah bersatu hatiku
dan tekadku untuk Jihad
aku tidak akan pernah gundah,jemu mahupun melemah

salam kesejahteraan ke atasmu wahai Al-Quds
wahai negeriku yang ku cintai
Jika penjahat menembakmu dgn peluru
aku akan menahannya dgn dadaku
aku akan menjagamu sepenuh hatiku
Sejahteralah dikau wahai Al-Quds
untuk sepanjang masa

Aku adalah seorang Muslim
yang dengan jari-jemariku
yang akan kembali membangun
Masjidil Aqsa yang telah Engkau tentukan
sebagai kiblat pertama kami
sebagai masjid ketiga suci kami
dan kubatus sakhra' yg menjadi kebangaan kami
akan kembali kami duduki

untuk perjuangan dan jihad
untuk membela negeri ini
aku tidak akan pernah melemah
tidak akan pernah jemu
tidak akan pernah melunak

Demi kemuliaan maruahmu
wahai putera puteri Quds
demi kemuliaanmu dengan Al-Quds,
berjayalah masa depan kalian
kalian bukanlah tebusan untuk dunia
kalianlah yang telah memposisikan Islam
di tempat yang paling utama

Allahuakhbar!!!!

Saturday, May 22, 2010


"Jangan bersikap melebihi daripada ukuran diri, baik waktu duduk dalam majlis atau dalam cara berpakaian dan hendaklah tubuh sepanjang bayang-bayang - yakni kesederhanaan". – HAMKA
Apa yng dikatakan dengan falsafah kesederhanaan? Falsafah kesederhanaan itu boleh disebut juga sebagai istiqamah( tegak lurus di tengah-tengah), dan I”tidal(sama berat),disuruh didalam ibadat bagi mendekatkan diri kepada Allah. Setiap perbuatan yang kita lakukan hendaklah berdasarkan kepada tuntutan agama agar kita tidak terpesong dari landasan yang benar dan seharusnya kita sentiasa bersederhana dalam menjalani kehidupan ini.

bersederhanalah tentang  niat dan tujuan, sederhana dalam berfikir, sederhana kepada  keperluan hidup, sederhana pada harta benda dan sederhana dalam mencari nama dan pangkat...
semoga hidup sentiasa dalam keberkatan dan keredhaan Allah.

“ROMEO AND JULIET TINGGAL SEJARAH”


Mencurah-curah e-mail dan pertanyaan yang diajukan kepada penulis, tidak ketinggalan juga yang bertanya secara langsung pada sesi soal jawab agama dan perkongsian yang diadakan sepanjang bulan Ramadhan. Penulis tersenyum sendirian bila mengenangkan kembali soalan yang ditanya ketika menyiapkan artikel ini.

“Ustaz, saya pernah bercinta ketika di alam kampus dulu. Dia sering menabur janji-janji manis hinggakan saya hampir terhumban ke lembah maksiat. Alhamdulillah, kakak senior satu usrah sering menasihati saya. Sekarang bila dah berkahwin terasa diri ini kerdil untuk bercinta sebelum meraih cinta-Nya terlebih dahulu” Berkongsi seorang kakak.

“Saya sedang bercinta sekarang. Saya tahu tindakan kami ini salah, dan saya sering ingin mengelak, namun saya juga sering gagal. Apakah nasihat ustaz kepada saya yang sedang kebinggungan” Keluh seorang mahasiswi.

Persoalan yang berkaitan dengan hubungan palsu ini memang komplektif untuk dibincangkan, banyak menimbulkan tanda tanya, di manakah garis pemisah yang sebenarnya, dan persoalan-persoalan mengenai kaedah betul untuk meleraikan ikatan hubungan haram yang telah terbina.

SERING TEWAS PADA KATA NAFSU

Memang penat bila berada dalam keadaan yang tidak pasti. Perempuan akan terasa teramat perit bila janji yang ditabur semasa melayan cinta buta, tiba-tiba terputus dipertengahan jalan.

Tidak rugi sandarkan harapan kepada Allah Taala, kerana masa depan, jodoh dan pertemuan dengan pasangan adalah di Tangan Allah Taala bukan di tangan si dia, walaupun si dia memberikan kepastian yang kalian berdua akan bersama nanti. Kita kena ingat Allah Taala penentu segalanya, andai diizinkan-Nya, maka bersatulah kalian.

Kalau hubungan yang meragukan ini masih kurang pasti masa depannya, kenapa perlu habiskan masa untukk fikirkannya? Kejarlah sesuatu yang pasti akan menjadi milik anda, iaitu kejayaan dalam pelajaran, dan membantu keluarga bila sudah berkerjaya kelak.

Dalam bercinta, sekuat manapun kita berusaha untuk mempertahankan dan membina impian indah, ia belum mampu menjanjikan sebuah episod kesudahan yang manis. Tapi dalam pelajaran, semakin kita berusaha, makin kita pasti kejayaan itu akan jadi milik kita, kerana Allah Taala tidak akan sia-siakan usaha hamba-Nya yang berusaha ke arah kebaikan. Pertanyaan ikhlas penulis:

Adakah yang kalian lakukan semasa melayan cinta palsu ini dikira sebagai usaha ke arah kebaikan?

KASIH ABADI HANYA PADA HAK

Kita sedia maklum cinta adalah fitrah bagi setiap insan, setiap makhluk hatta haiwan sendiri mempunyai keinginn untuk berpasang-pasangan, jadi bercintalah tetapi mesti pada tempat yang betul iaitu yang telah disyari-‘atkan.

Jika bercinta hanya sekadar suka-suka, cubalah untuk hindari rasa cinta itu kerana ianya hanyalah mainan syaitan. Tetapi jika cinta yang menjurus ke arah perkahwinan, jagalah cinta itu baik-baik kerana cinta kita kepada Sang Pencipta Cinta.

Ramai di kalangan para sahabat yang merupakan mahasiswa, masih menuntut berhasrat untuk menghabiskan pelajaran dan kemudian baru memikirkan soal kahwin, penulis amat menyokong niat suci itu. Namun jika kemampuan untuk berbuat demikian (berumahtangga) sebagai menyahut seruan yang telah sampai, lakukanlah dengan jujur dan ikhlas sebagai suami dan isteri.

Ingat ! Jodoh pertemuan ditentukan Allah Taala. Bercinta sahaja bukan jalan untuk kita memiliki orang yang kita cintai. Apa yang kita mahukan adalah redha Allah Taala semata-mata kerana kepada-Nya jua kita dikembalikan.

Andai ada di kalangan sahabat kalian yang mencintai seseorang, tetapi ingin menghindari dari berlaku perkara yang boleh melanggar batas-batas syara’, janganlah rasa bimbang jika tidak bercinta. Berdoalah kepada Allah Taala. Hubungan yang diredhai Allah Taala itu adalah terbaik.

Maka amat celakalah jika agama diadatkan. Ingatlah wahai sahabat bahawa cinta tanpa hala tuju hanya mengundang musibah yang cukup besar dalam hidup anda. Penawarnya belum tentu terjumpa, kalau ada sekalipun belum tentu mujarab sepenuhnya, kesan parutnya tetap ada.

Definasi cinta itu buta pada penulis adalah bila seseorang bercinta, mereka menjadi buta terhadap sekeliling, terhadap hukum, dan syari-‘at dengan merasakan segala perbuatan mereka benar walau mereka sedang melakukan maksiat.
Wahai sahabatku, janganlah bermimpi untuk ber-couple jika anda tidak cukup sayang kepada Allah Taala, Nabi dan keluarga. Anda tidak berlaku adil jika sanggup sayangkan perempuan, mahupun menyayangi lelaki yang belum muktamad menjadi suri hati kalian lebih daripada yang lain. Alangkah indah dan bahagianya bila Islam menjaga hubungan kita sesama muslim.
InsyaAllah..sama-sama kita ambil manfaat daripada artikel ini...

~puteraazhari.blogspot.com~

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Template by: Abdul Munir
Website: 99computercity